Pelajaran yang saya dapatkan ketika presentasi kelompok 3 yaitu tentang penyinaran matahari terhadap tanah, yaitu semakin terang tanah semakin banyak sinar matahari yang diserap, begitu juga sebaliknya semakin gelap tanah maka semakin banyak yang dipantulkan, dari jawaban kelompok 3 tanah hitam lebih baik dari pada tanah merah, karena tanah yang berwarna hitam lebih banyak mengandung bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan, seperti didesa saya seperti jagung, padi, tomat dll, tumbuh dengan baik ditanah hitam.
Minggu, 25 Desember 2011
Selasa, 06 Desember 2011
Rabu, 30 November 2011
Hasil diskusi mata kuliah ekologi tumbuhan
Rangkuman hasil diskusi kelumpok 1 tentang “Ekologi Tumbuhan” yang disajikan oleh Eko Achmad Pranoto dan Imam Fauzi Rohman
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi tumbuhan pertama kali diperkenalakan oleh seorang ekologiwan Jerman yang bernama Ernest Haeckle (1866). Menurut Ernest Haeckle ekologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk ekonomi alam, suatu kajian hubungan anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya. Ekologi dibagi menjadi 2 yaitu : Siekologi adalah mempelajari kelompok – kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Yang kedua yaitu Autekologi adalah Ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya. Ada 3 aspek pokok pada ekologi tumbuhan yaitu :
1. Agronomi adalah Ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya
2. Fisiologi Tanaman adalah Ilmu yang mempelajari tentang proses metabolisme
3. Klimatologi pertanian adalah mempelajari pengaruh iklim terhadap tumbuhan
Presentasi kelompok 1 menimbulkan 3 pertanyaan dan dari pertanyaan ke-3 pertanyaan yang tadi ada 1 pertanyaan yang menarik untuk dibahas, yaitu pertanyaan saudari Martina tentang pelestarian hutan. Yang membuat audiens bertaanya dan mengeluarkan unek-uneknya, serta menrik saya untuk berkomentar juga. Menurut saya, untuk melestarikan hutan, pengaruh besar berada pada masyarakat sendiri’ perlu ada kesadaran diri dari masyaraakatitu sendiri, yang kedua pada pemerintah setempat. Jika pemerintah setempat sadar akan pentingnya melestarikan hutan, seharusnya pemerintah tidak memberikan izin kepada pihak perusahaan untuk membangun gedung dengan membuka lahan baru, meskipun mau dikasih uang seharusnya tidak mau, tapi kebanyakan pemerintah pertamanya tidak mau ngasih izin kepada pihak perusahaan, tetApi dengan berbagai rayuan akhirnya pemeritah memberikan izin. Jadi kalau pemerintah memberikan izin maka usaha rakyak untuk memprotes sia-sia, kerena pihak perusahaan sudah dapat izin dan cepat atau lambat pasti terjadi pembangunan gedung baru. mAka dari itu harus ada hubungan yang erat antara masyarakat dengan pemerintah, untuk melestarikan hutan dan mencegah Global Warming.
Rangkuman hasil diskusi kelumpok 2 tentang “Tumbuhan dalam Lingkungan” yang disajikan oleh Danang Putra T.U dan Hasan Ibrahim
Lingkungan merupakan Tempat dimana mahkluk hidup itu tinggal, menyesuaikan diri, dan saling berinteraksi membentuk suatu kehidupan bersama.
Lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro adalah suatu satu lingkungan yang berpengaruh secara umum atau regional. Sedangkan lingkungan mirko lingkungan yang paling dekat dengan tanaman yang secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut.
Factor pembatas adalah Suatu yang dapat menurunkan tingkat jumlah dan perkembangan suatu ekosistem. Macam-macam faktor pembatas ada 9 yaitu :
1. Temperatur
2. Radiasi sinar dan intensitas cahaya
3. Air
4. Lamanya penyinaran
5. Kelembapan
6. Garam-garam biogenik
7. Arus dan tekanan
8. Tanah
9. Air
Lingkungan biotic adalah Lingkungan yang terdiri komponen-komponen yang berasal dari mahkluk hidup. Sedangkan abiotik Lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen benda tak hidup yang menunjang kehidupan.
Strategi tumbuhan terhadap stress ada 2 yaitu :
Ø Stress biotik
Strategi tumbuhan terhadap herbivore
Ø Stress abiotik
1. Strategi tumbuhan terhadap kelebihan air
2. Strategi tumbuhan terhadap kekurangan air
Adaptasi makhluk hidup ada 3 yaitu :
a. Adaptasi morfologi
b. Adaptasi fisiologi
c. Adaptasi tingkah laku
Kemaren jawaban dari pertanyaan saya masih kurang bisa dimengerti, tentang perbedaan adaptasi fisiologi dan tingkah laku. Menurutku sama, karena juga melakukan respon ketika ada rangsang.
Sekian rangkuman dari saya, kurang lebihnya saya mohon ma’af, Wassalamualaikum Wr.Wb.
Rabu, 12 Oktober 2011
Senin, 03 Oktober 2011
Review jurnal
Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Dari segi autekologi, maka di hutan bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon. Dari segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem hutan itu bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi hutan, kajian dari kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting karena pengetahuan tentang hutan secara keseluruhan mencakup pengetahuan semua komponen pembentuk hutan, sehingga kajian ini diperlukan dalam pengelolaan sumber daya hutan.
"Distribusi dan Profil Vegetasi Lauraceae di Hutan Wornojiwo Cibodas"Dari penelitian diatas merupakan contoh dari Autekologi, karena di dalamnya terdapat suatu bagian
Pada penelitian diatas dijelaskan tentang "Distribusi dan Profil Vegetasi Lauraceae di Hutan Wornojiwo Cibodas" dapat disimpulkan :
1. Bahwa dihutan sekitar Cibodas terdapat 7 marga dan 14 jenis anggota suku Luaraceae.
2. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat 5 marga dan 6 jenis suku Lauraceae di hutan Wornojiwo.
Karena berdasarkan luasan areal hutan, bila dibandingkan antara luasan plot Lauraceae dan luasan plot total, maka dapat diasumsikan bahwa Lauraceae menempati kurang lebih 4% luasan areal hutan Wornojiwo.
Sumber :
Minggu, 02 Oktober 2011
Pengertian Autekologi dan Sinekologi
Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Dari segi autekologi, maka di hutan bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon. Dari segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem hutan itu bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi hutan, kajian dari kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting karena pengetahuan tentang hutan secara keseluruhan mencakup pengetahuan semua komponen pembentuk hutan, sehingga kajian ini diperlukan dalam pengelolaan sumber daya hutan.
Langganan:
Postingan (Atom)